Header Ads

Header ADS
Peran Orangtua dalam Mengatasi Dampak Perkembangan Teknologi Internet
http://yuvantalf.blogspot.com/

Generasi internet. Mungkin itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan generasi anak jaman sekarang. Dari anak usia remaja bahkan sampai anak-anak pun sangat mahir  menggunakan fasilitas dunia maya yang satu ini. Informasi pun mengalir dengan mudahnya, bahkan televisi pun tak dapat menandingi kedahsyatan fenomena yang satu ini. Namun sayangnya, karena mudahnya mengakses informasi itulah para orang tua jadi mulai mengkhawatirkan kelayakan informasi-informasi yang dapat dengan mudahnya diakses oleh anak-anak mereka. Bobroknya seorang anak dan remaja bisa diakibatkan oleh kesalahan orang tua dalam mendidik anak. Di era modernisasi seperti sekarang, peran orang tua sangat diperlukan terutama berkaitan dengan kecanggihan teknologi. Sesuatu yang tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan pesat sehingga penggunaannya banyak digunakan dengan tidak semestinya. Teknologi yang sering disalahgunakan para remaja adalah internet, padahal pemerintah telah mengeluarkan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi, namun tetap saja mereka masih mengakses konten yang berbau negatif dan merusak moral. Teknologi canggih yang semestinya dapat menambah wawasan malah berakibat pada moral yang jelek. Memang sangat beralasan kekhawatiran tersebut. Sebab dalam dunia maya banyak bersembunyi serigala-serigala berbulu domba yang senantiasa mengintai para generasi muda bangsa untuk diracuni otaknya dengan segala macam hal-hal amoral dan lain sebagainya.


Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan. Namun lihatlah  cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul, bagaimana luas pergaulannya. Bukan sekedar untuk membatasi sang anak dalam bergaul namun diharapkan impian melihat anak sukses mengarungi kehidupan tanpa mengalami kesalahan dalam pergaulan baik dilingkungan keluarga, atau lingkungan luar menjadi  kenyataan.  Di sinilah peran orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang tua bukan soal siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan. Pengasuhan tidak hanya mencakup tindakan tetapi juga mengenai apa yang kita inginkan terhadap buah hati kita dalam mengerti dan menjalani kehidupannya. Perhatian dan kasih sayang merupakan hal yang mendasar bagi anak. Lingkungan rumah selain sebagai tempat berlindung, sebaiknya merangkap sebagai tempat mendapatkan kebutuhan hidup, bergaul, dan tempat untuk mendapatkan rasa aman, mengaktualisasikan diri, dan sebagai wahana membesarkan anak hingga dewasa dalam perkembangan psikologinya.
Orang tua sebaiknya tidak membeda-bedakan buah hati dan pilih kasih, karena akan menimbulkan kcemburuan di antara anak, dan anak akan berfikir bahwa mereka tidak disayangi, bahkan mereka akan berfikir bahwa mereka bukan anak dari orang tua mereka. Orang tua sebaiknya tidak memperlihatkan kemarahan terhadap anaknya. Ketidakmampuan orang tua dalam mengontrol emosi membuat anak menjadi temperamen dan mudah emosi. Terkadang orang tua lupa berkomunikasi dengan anak-anaknya. Orang tua yang lebih memperhatikan pekerjaan dan kesibukannya, bagi mereka berkomunikasi dengan anak tidak perlu dilakukan. Mereka beranggapan bahwa anak hanya membutuhkan materi. Padahal anak sering sekali mempunyai sesuatu untuk diceritakan kepada orang tua mereka. Kedekatan hubungan anatara orang tua dengan anak tentu saja akan berpengaruh secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan merasa bahwa ia berharga di dalam keluarga, apabila ia diprhatikan oleh orang tuanya. Anak akan menganggap bahwa keluarga adalah bagian penting dari dirinya yang sangat dibutuhkan dalam segala hal.
Penggunaan internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu. Namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya. Berikut adalah tips-tips jika anda ingin anak anda dan anda bebas dari label gaptek namun terhindar dari paparan informasi menyesatkan:
  • Peran orang tua sebagai pendamping sangatlah dibutuhkan. Kondisikan bahwa masuk ke situs negatif (konten porno/kekerasan) itu sesuatu yang tabu, sehingga penggunaan komputer harus terbuka dan orang tua harus bisa melihat.
  • Biasakanlah memonitor kegiatan surfing yang dilakukan anak Anda. Misalnya saja, Anda bisa meletakkan komputer di sebuah ruang yang mudah terlihat seperti di ruang keluarga atau ruangan yang sering dilewati umum sehingga dapat terus dipantau kegiatan anak saat mengakses internet (sebaiknya tidak di kamar tidur anak). Jangan sekali-kali meletakkan komputer di ruang tersembunyi apalagi di ruang pribadi, seperti di kamarnya. Pastikan juga bahwa pintu ruang internet itu selalu terbuka agar lebih mudah melakukan kontrol. Tengoklah layar monitornya tanpa harus membuat sang anak merasa terganggu.
  • Gunakanlah Web Filter berupa software seperti Surf Watch, Cyber Patrol, dan Cyber Safe, untuk mencegah teraksesnya situs-situs yang Anda rasa tidak sesuai untuk anak remaja. Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan ketika sang anak melakukan akses internet di rumah pribadi, atau di tempat yang kita ketahui.
  • Pembatasan waktu browsing. Biasakan anak untuk disiplin mematuhi batasan waktu menggunakan internet. Hindari anak duduk didepan komputer hingga larut malam.
  • Biasakanlah Anda melacak dan memeriksa history internet Anda. Anda harus bisa meyakinkan mereka bahwa Anda pasti bisa melacak situs-situs yang mereka kunjungi, meskipun mereka mengaksesnya di saat Anda tidak di rumah. History, yang berisi memori situs yang telah diakses memang sangat mungkin dihapus, tapi begitupun Anda harus bisa meyakinkan mereka bahwa Anda pasti bisa melacak situs-situs yang mereka kunjungi, meskipun mereka mengaksesnya di saat Anda tidak di rumah.
  • Komunikasikan manfaat positif maupun negatif internet kepada anak secara gamblang. Jelaskan, internet adalah media informasi yang paling praktis serta tak terbatas. Namun, ada beberapa pihak yang memanfaatkan internet untuk maksud-maksud yang tidak baik.
  • Lakukanlah bimbingan kepada anak Anda terhadap situs-situs yang layak dan bermanfaat untuk diakses. Bisa situs yang terkait dengan olah raga, ilmu pengetahuan, informasi berita, maupun situs-situs keterampilan yang mungkin disukai oleh anak Anda.
  • Jika anak memperlihatkan tingkah laku tak wajar, segera diskusikan dengan mereka. Cari tahu, apakan internet menjadi penyebabnya dan jika anak anda mulai terlihat kecanduan internet atau game, segera diskusikan dengan ahli. Mereka tahu betul bagaimana menjadikan hidup anak anda tak hanya dihabiskan di depan komputer.
  •       Bila Anda tidak mempunyai internet pribadi, jangan sekali-kali melarang dan sangat apriori terhadap anak untuk melakukan akses internet. Hal itu akan berdampak anak Anda akan melakukan akses secara sembunyi, dan yang lebih berbahaya dari itu adalah ia akan melakukan surfing ke berbagai situs yang tidak baik. Maklum, karena secara psikologis anak-anak memiliki keingintahuan yang besar.
Tips-tips di atas tentu belum memastikan anak-anak terhindar dari dampak negatif internet. Sisanya, tinggal bagaimana Anda berusaha melakukan pendekatan yang harmonis dengan anak anda dan menjadikannya tidak sungkan untuk membicarakan berbagai halnya secara pribadi kepada anda. Insya Allah, keterbukaan dan komunikasi yang baik inilah yang akan lebih membentengi mereka dari berbagai penyimpangan serta memungkinkan orang tua memberi bimbingan sebelum mereka terperosok pada berbagai kekeliruan.
Diberdayakan oleh Blogger.